Sahadewi.Co.Id - Pernah bercermin dan melihat bercak merah pada mata? Atau ada orang lain yang memberi tahu, tapi Anda tidak merasakan apa-apa pada mata. Mungkin Anda mengalami perdarahan subkonjungtiva. Untuk memahami penyebab perdarahan konjungtiva dan cara mengobatinya, simak penjelasan berikut ini.
Konjungtiva adalah lapisan tipis dan transparan yang menutupi bagian putih mata (sklera) dan kelopak mata. Di lapisan terluar bola mata ini terdapat banyak saraf dan pembuluh darah kecil. Pembuluh darah di dalam konjungtiva mata sangat rapuh dan mudah pecah. Bila pecah, inilah yang disebut perdarahan subkonjungtiva.
Walaupun sering kali tidak menimbulkan keluhan selain bercak merah pada mata, perdarahan subkonjungtiva kadang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganjal pada mata. Namun biasanya, kondisi ini tidak disertai dengan gangguan penglihatan.
Penyebab Perdarahan Subkonjungtiva
Penyebab perdarahan subkonjungtiva terkadang tidak diketahui dengan jelas. Namun ada beberapa kondisi yang dapat menjadi pemicu dari perdarahan subkonjungtiva, antara lain:- Batuk yang kuat
- Bersin yang keras
- Mengejan
- Muntah
- Menggosok mata dengan kasar
- Menggunakan lensa kontak
- Tumor pada mata
- Cedera pada mata
- Reaksi alergi pada mata
- Infeksi mata
Pengobatan Perdarahan Subkonjungtiva
Bercak merah pada mata akibat perdarahan subkonjungtiva dapat hilang sendiri dalam waktu 7-14 hari, setelah konjungtiva berhasil menyerap semua darah yang merembes keluar. Untuk mempercepat proses pemulihannya, kompreslah mata yang mengalami perdarahan, menggunakan kompres hangat.Meski demikian, kondisi yang bisa meningkatkan risiko perdarahan subkonjungtiva juga perlu diobati. Pengobatan tentu akan disesuaikan dengan penyebabnya, misalnya:
- Penderita hipertensi perlu minum obat antihipertensi.
- Penderita infeksi perlu mengonsumsi antibiotik.
- Penderita gangguan pembekuan darah akibat defisiensi vitamin K perlu mengonsumsi suplemen vitamin K.
Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika mengalami perdarahan subkonjungtiva, terutama jika terjadi secara berulang, timbul setelah cedera, atau disertai gejala lain, seperti penglihatan buram dan nyeri pada mata.
Sumber : Alodokter
0 komentar:
Posting Komentar