Sahadewi.Co.Id - Prinsip utama diet ibu hamil (bumil) sebenarnya bukan sekadar menurunkan berat badan atau membatasi kalori saja, melainkan mengacu pada perbaikan pola makan untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, mari kenali diet ibu hamil seperti apa yang sebaiknya Bumil lakukan.
Setiap ibu hamil memiliki berat badan yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi berat badan sebelum kehamilan. Hal ini kemudian akan menentukan target pertambahan berat badan dan pola makan yang dianjurkan selama hamil.
Berat Badan Ibu Hamil yang Disarankan Berdasarkan IMT
Sebelum mengenali tips diet ibu hamil, penting untuk Bumil pahami bahwa ada empat kelompok berat badan ibu hamil beserta target pertambahan berat badannya sesuai Body Mass Index atau Indeks Massa Tubuh (IMT).
Yang pertama adalah kelompok ibu hamil dengan berat badan kurang (IMT <18) yang perlu menambah berat badan sebesar 13-18 kg selama kehamilan. Kemudian kelompok ibu hamil dengan berat badan normal (IMT 18,5-24,9) yang perlu menambah berat badan sebanyak 11,5-18 kg.
Selanjutnya adalah kelompok ibu hamil dengan berat badan berlebih (IMT 25-29,9) yang cukup meningkatkan berat badan sebanyak 7-11,5 kg. Lalu yang terakhir, kelompok ibu hamil obesitas (IMT >30) yang disarankan untuk meningkatkan berat badan hanya sebanyak 5-9 kg selama kehamilan.
Mengingat adanya perbedaan target pertambahan berat badan yang diperlukan selama kehamilan, maka anjuran diet ibu hamil yang dianjurkan juga bisa berbeda-beda.
Ada yang perlu menambah jumlah asupan makanan, namun ada juga yang perlu membatasinya agar tidak berlebihan. Meski begitu, mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan dalam kehamilan harus menjadi fokus utama dalam diet ibu hamil.
Beragam Tips Diet Ibu Hamil yang Dianjurkan
Selama ibu hamil mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, maka kenaikan berat badan tidak perlu dikhawatirkan. Bahkan, ibu hamil dianjurkan makan tiga kali sehari dengan konsumsi camilan sehat secara teratur, sekalipun tidak merasa lapar. Hal itu karena ketika Bumil tidak lapar, belum tentu janin dalam kandungan merasakan hal yang sama.
Hanya saja, Bumil tidak boleh asal makan, Ketahuilah asupan nutrisi seperti apa yang harus dipenuhi. Bila perlu, hitunglah kebutuhan kalori harian Bumil bersama dokter kandungan, kemudian sesuaikan dengan menu makanan Bumil sehari-hari. Pastikan diet atau pola makan yang Bumil jalani mengandung nutrisi yang Bumil butuhkan.
Berikut adalah asupan nutrisi yang perlu diperhatikan dalam diet ibu hamil:
Asam folat
Asupan asam folat yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan sel plasenta dan buah hati. Alasannya, asam folat diduga bisa menurunkan risiko gangguan jantung, preeklamsia, dan cacat tabung saraf. Sajian yang kaya asam folat antara lain hati sapi, bayam, brokoli, pisang, dan sereal.
Zat besi
Tidak hanya asam folat, makanan yang mengandung zat besi juga penting bagi ibu hamil. Hal ini karena kebutuhan zat besi selama kehamilan akan meningkat, seiring dengan pertambahan volume darah untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke janin. Bumil bisa mengonsumsi roti, produk olahan gandum, kacang-kacangan, serta daging merah untuk mendapatkan asupan zat besi.
Yodium
Yodium merupakan mineral yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Kurangnya asupan yodium dapat meningkatkan risiko gangguan mental dan kretinisme pada bayi yang baru lahir. Contoh makanan yang kaya akan yodium adalah daging, telur, susu, dan garam.
Selain tiga nutrisi penting di atas, Bumil juga perlu mengonsumsi makanan lainnya yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral, serta suplemen yang direkomendasikan oleh dokter untuk mendukung kesehatan Bumil dan Si Kecil dalam kandungan.
Diet ibu hamil bukan berarti menurunkan berat badan, namun memperbaiki asupan nutrisi demi mencapai kehamilan yang sehat. Ukurlah berat badan dan IMT sebelum hamil, agar Bumil dapat mengetahui berapa pertambahan berat badan yang disarankan selama kehamilan.
Bumil juga bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai pola makan yang baik bagi ibu hamil serta asupan kalori per hari yang direkomendasikan.
Sumber : Alodokter
0 komentar:
Posting Komentar