Rabu, 25 September 2019

6 Trik Jitu Mengatasi Bayi Menangis yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Do you want to share?

Do you like this story?

6 Trik Jitu Mengatasi Bayi Menangis yang Mungkin Belum Anda Ketahui - Alodokter

Sahadewi.Co.Id - Pernah merasa kewalahan mengatasi bayi menangis? Padahal, berbagai cara sudah dilakukantapi Si Kecil masih tetap rewel dan menangisJika sering merasa kesulitan menghadapi bayi yang rewel, mungkin Anda perlu mencoba trik jitu mengatasi bayi menangis berikut ini.

Menangis merupakan cara yang dilakukan oleh bayi untuk menyampaikan segala sesuatu yang ia rasakan. Bayi akan menangis ketika ia merasa sakit, lapar, lelah, bosan, atau tidak nyaman karena popoknya basah. Jadi, tidak heran jika total waktu yang bisa dihabiskan bayi untuk menangis bisa mencapai 1-4 jam dalam sehari.

Cara Menenangkan Bayi Menangis

Mendengar bayi yang terus-menerus menangis bisa membuat Anda merasa khawatir atau mungkin menjadi frustasi.
Jika beberapa cara sudah dilakukan, seperti memberinya susu, menggendong, atau mengganti popoknya, namun Si Kecil masih juga menangis, coba lakukan beberapa cara mengatasi bayi menangis berikut ini:

1. Ciptakan suara yang membuat bayi nyaman

Saat masih di dalam kandungan, Si Kecil terbiasa mendengar suara-suara tertentu, seperti suara gerakan saluran cerna, detak  jantung, dan bunyi aliran darah di tubuh Anda. Suara-suara tersebut ternyata bisa membuatnya tenang selama berada di dalam tubuh Anda.
Anda bisa menghadirkan nuansa itu kembali ketika Si Kecil terus-menerus rewel. Contoh suara gaduh yang bisa diperdengarkan untuk mengatasi bayi menangis adalah suara kipas angin, detak jantung, bunyi ombak di pantai, atau radio.
Rekam suara-suara tersebut di ponsel Anda atau coba cari fitur di ponsel yang bisa memutar suara-suara tersebut, lalu mainkan ketika Si Kecil menangis. Pastikan untuk menjaga agar suara tersebut tidak dibunyikan terlalu keras atau terlalu dekat dengannya.

2. Matikan lampu

Salah satu cara yang cukup mudah untuk menenangkan bayi yang menangis adalah dengan mematikan lampu di ruang tidurnya atau membuat suasana ruangan menjadi lebih redup. Hal ini bisa membuatnya menjadi lebih tenang layaknya berada di dalam kandungan.

3. Berikan pijatan

Beberapa studi menunjukkan bahwa sentuhan penuh kasih sayang ketika memijat bayi terbukti dapat mengurangi tangisan dan membuatnya tidur lebih pulas.
Cara melakukannya juga tidak sulit. Cukup buka pakaian bayi dan berikan pijatan lembut di kaki, tangan, punggung, dada, dan wajah Si Kecil selama 10-15 menit hingga ia tampak tenang dan tertidur pulas.

4. Memandikannya

Memandikan bayi bisa menjadi salah satu cara untuk menenangkannya ketika ia menangis. Hal ini karena sebagian bayi merasa tenang ketika mendengar suara gemericik air. Meski begitu, jangan terlalu sering memandikan Si Kecil ya, Bun. Bersentuhan dengan air terlalu sering bisa membuat kulitnya menjadi kering.

5. Putar ulang suara tangisannya

Ketika Si Kecil menangis, cobalah Anda rekam suara tangisannya. Setelah itu, setel dan biarkan Si Kecil mendengarnya. Metode ini kadang cukup ampuh mengatasi bayi menangis.

6. Coba metode kangguru

Metode kangguru adalah teknik di mana ibu atau ayah memeluk bayi dengan bersentuhkan fisik secara langsung atau terdapat kontak kulit antara bayi dengan orangtuanya.
Beberapa studi membuktikan bahwa metode kangguru efektif dapat menenangkan bayi yang menangis dan memberikan kehangatan pada tubuhnya. Jika dilakukan secara rutin, metode ini juga dapat membantu meningkatkan berat badan bayi serta dapat mendekatkan hubungan antara bayi dan orang tuanya.
Ketika berusaha menghentikan tangisan Si Kecil, jangan langsung menerapkan semua trik di atas. Hal tersebut justru bisa membuatnya bingung dan tetap meneruskan tangisannya.
Disarankan untuk mencoba satu atau dua trik dalam waktu tertentu. Jika cara tersebut berhasil, lakukan trik yang sama ketika dia menangis di kemudian hari.
Namub bila Anda bingung menentukan metode mana yang cocok digunakan atau bahkan mencurigai bahwa tangisan bayi disebabkan oleh penyakit tertentu, maka segera konsultasikan pada dokter anak.


Sumber : Alodokter

YOU MIGHT ALSO LIKE

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisements

Advertisements